Sumber : healthtap.com
Banyak orang yang tidak dapat mendefinisikan berat badan idealnya. Secara sederhana, berat badan ideal seseorang dapat diperkirakan menggunakan rumus Broca sebagai berikut.
BBI = (TB - 100) × 0,9
Keterangan
BBI = Berat badan ideal (kg)
TB = Tinggi badan (cm)
BBI = Berat badan ideal (kg)
TB = Tinggi badan (cm)
Seseorang dikatakan memiliki berat
badan normal jika berat badan orang tersebut ± 10% dari berat badan ideal.
Lebih lanjut, status gizi seseorang dapat ditentukan melalui perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT
= BB / TB2
Keterangan
IMT = Indeks Massa Tubuh (kg/m2)
BB = Berat badan (kg)
TB = Tinggi badan (m)
Keterangan
IMT = Indeks Massa Tubuh (kg/m2)
BB = Berat badan (kg)
TB = Tinggi badan (m)
Kategori status gizi berdasarkan IMT
dapat dilihat pada tabel berikut.
Sumber: http://www.philspenonlinejournal.com
Sebagai contoh, orang dengan berat
badan 50 kg tinggi badan 155 cm maka
BBI =
(155 - 100) x 0,9
= 49,5 kg ➞ 101 % (normal)
IMT =
50 / 1,552
= 20,81 kg/m2 (normal)
= 20,81 kg/m2 (normal)
Indeks Massa Tubuh dapat mengevaluasi berat
badan lebih baik daripada perhitungan berat badan ideal. Namun, Indeks Massa
Tubuh belum dapat menggambarkan estimasi komposisi lemak tubuh dan massa otot.
Dalam pandangan umum, kegemukan dan kelebihan
lemak tubuh menggambarkan kelebihan asupan energi melalui makanan dibandingkan
keluaran energi. Tetapi sesungguhnya tidaklah sesederhana itu. Genetik
memberikan pengaruh terhadap penambahan berat badan, komposisi tubuh serta
letak penumpukan lemak. Hormon estrogen dan progesteron memberikan pengaruh
terhadap perbedaan komposisi otot dan lemak pada pria dan wanita. Genetik juga mempengaruhi bentuk tubuh
seseorang. Bentuk tubuh ectomorph berbadan kurus, massa otot kecil, berat badan
sulit naik walaupun memakan banyak kalori. Ciri lain dari ectomorph yakni
memiliki ukuran pinggang yang kecil begitu juga dengan lebar bahu. Mesomorph
adalah bentuk tubuh yang atletis dengan tubuh padat dan berotot dengan tampilan
yang kekar. Endomorph diantaranya bentuk badan yang bulat, gemuk, besar, berat
badan sangat mudah naik namun sulit untuk diturunkan. Tubuh endomorph memiliki
kandungan lemak yang tinggi dalam tubuh karena endomorph dapat menyimpan lemak
dalam jumlah besar dalam tubuh.
Sumber : perfectbodymagazine.com
Beberapa individu memiliki kebutuhan basal metabolisme
yang rendah dan efisiensi metabolic yang tinggi karena pengaruh gen obesitas
yang dimilikinya, sehingga meningkatkan resiko penambahan berat badan yang
tidak diinginkan. Sedangkan, beberapa individu lain memiliki non exercise activity thermogenesis (NEAT)
yang tinggi yang dapat meningkatkan kebutuhan energi sehingga menghalangi
kenaikan berat badan walaupun makan berlebihan.
Sebagaimana peningkatan berat badan
disebabkan oleh kelebihan asupan makanan, maka penurunan berat badan harus
diiringi dengan pengurangan asupan makan. Akan tetapi hal tersebut dapat
menimbulkan “harapan palsu”. Tubuh memiliki mekanisme untuk mempertahankan
massa tubuh dan menurunkan basal metabolisme jika mengalami kekurangan asupan energi
sehingga usaha penurunan berat badan menjadi sulit. Ketika penurunan berat
badan sukses dilakukan, basal metabolisme dan kebutuhan energi juga menurun seiring
penurunan jaringan tubuh sehingga dapat menimbulkan efek yoyo dimana berat
badan akan bertambah semakin tinggi jika pola makan kembali seperti semula.
Bahkan, pada individu tertentu menurunkan berat badan adalah hal yang sangat
sulit dilakukan walaupun sudah mengurangi asupan makanan dan menjalani berbagai
diet penurunan berat badan.
Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mencapai
berat badan yang sehat?
Menerapkan
Pola Hidup Sehat
Kesuksesan manajemen berat badan membutuhkan
komitmen jangka panjang dalam penerapan pola hidup sehat untuk mendukung pola
makan dan aktivitas sehari-hari yang menyenangkan.
Sumber : Google
Sumber : Google
Pola makan sehat dan aktivitas fisik yang
teratur merupakan tujuan yang lebih utama dibandingkan dengan penurunan berat
badan yang drastis. Pola makan dengan lemak rendah hingga sedang, kaya buah dan
sayur, biji-bijian utuh serta serat pangan dapat mencegah peningkatan berat
badan lebih lanjut. Aktivitas fisik yang teratur seperti berjalan kaki dapat
menurunkan risiko serangan jantung. Berat badan yang stabil walaupun masih diatas
berat badan normal, lebih disarankan daripada penurunan perat badan secara drastis
yang diikuti dengan efek yoyo peningkatan berta badan yang lebih besar.
Jadi, fokuslah pada perubahan pola hidup
sehat yaitu pola makan sehat dan aktivitas fisik daripada sekedar penurunan
angka di timbangan berat badan.
Regards,
Mawar Lestari
Technical
Registered Dietitian
No comments:
Post a Comment