Dewasa ini pamor donat sebagai kue kekinian
semakin melesat, terbukti dengan merebaknya berbagai gerai donat “hits” yang
tersebar di tanah air. Donat sendiri merupakan panganan berbentuk cincin yang
terbuat dari adonan tepung terigu, gula telur, mentega dengan penambahan ragi
serta diolah dengan cara digoreng. Variasi donat pun sudah berkembang menjadi
berbagai ragam, mulai dari variasi bentuk, bahan, topping, hingga isian.
Secara garis besar, proses pembuatan donat
diawali dengan pencampuran bahan, proses fermentasi adonan, pembentukan atau
pencetakan, dan penggorengan donat. Terdapat serangkaian proses fisik, kimia
dan biologis yang terlibat dalam pembuatan donat.
Fermentasi
Salah satu bahan dalam pembuatan donat adalah
ragi (yeast). Ragi dalam pembuatan donat sebenarnya merupakan khamir Saccharomyces cereviceae. Ragi tersebut
berperan dalam fermentasi adonan donat. Proses fermentasi sangat penting dalam
membentuk tekstur donat. Khamir Saccharomyces
cereviceae akan memfermentasikan gula dalam adonan dan mengubahnya menjadi
gas karbondioksida (CO2) dan alcohol. Adanya gas CO2 akan
menimbulkan terbentuknya gelembung-gelembung udara dalam adonan sehingga adonan
mengembang menghasilkan tekstur donat yang berpori dan empuk.
Selain itu, proses fermentasi juga akan
mengubah kandungan karbohidrat kompleks menjadi gula-gula sederhana sehingga
meningkatkan daya cerna karbohidrat dan meningkatkan indeks glikemik.
Reaksi pencoklatan
Setelah melalui proses penggorengan, warna
donat berubah menjadi lebih kecoklatan dibandingkan saat sebelum digoreng.
Timbulnya warna coklat tersebut disebabkan
oleh adanya reaksi pencoklatan yaitu reaksi Maillard dan karamelisasi.
Reaksi Maillard merupakan reaksi antara gugus
karbonil dari gula reduksi dengan asam amino bebas dari protein dengan adanya
pemanasan. Hasil dari reaksi Maillard ini adalah polimer nitrogen berwarna
coklat yang disebut melanoidin. Reaksi Maillard akan menghasilkan donat dengan
aroma dan warna kuning kecoklatan di permukaanya. Namun demikian, reaksi
Maillard dapat menyebabkan terjadinya kerusakan protein selama pengolahan sehingga penurunan
ketersediaan asam amino dan daya cerna protein. Asam-asam amino yang terutama
mengalami kerusakan adalah lysin dan sistein.
Reaksi lain yang menyebabkan timbulnya warna
coklat pada donat adalah karamelisasi. Karamelisasi merupakan proses
pencoklatan yang disebabkan oleh pemanasan gula diatas titik leburnya. Proses
karamelisasi akan menghasilkan senyawa hidroksi methyl furfural. Terbentuknya
melanoidin maupun hidroksi methyl furfural menyebabkan gula yang terkandung
dalam makanan akan kehilangan fungsi fisiologisnya.
Lipolisis dan Oksidasi Lemak
Pembuatan donat melibatkan proses
penggorengan menggunakan minyak. Pemanasan minyak pada suhu tinggi akan
mengakibatkan lipolisis dan oksidasi lemak serta perubahan karakteristik lemak.
Perubahan yang terjadi antara lain terbentuknya trans isomer asam lemak serta
perubahan asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak jenuh. Proses oksidasi lemak
dapat menyebabkan inaktivasi fungsi biologisnya bahkan dapat menimbulkan zat yang bersifat toksik dan
karsinogenik.
Nah…. Jadi, dibalik sepotong donat terdapat rangkaian
proses dan reaksi fisis, kimia dan biologis hingga terbentuklah donat yang kita
nikmati. Proses dan reaksi tersebut menyebabkan munculnya sifat-sifat organoleptik
khas donat serta perubahan kandungan zat gizi di dalamnya. So, enjoy your donut… tapi tetap jaga porsi dan jangan berlebihan
ya 😁
Regards,
Mawar Lestari.
Technical
Registered Dietitian
Baccarat | Best Strategies for Winning at Casino Online
ReplyDeleteWe provide 바카라 사이트 a baccarat strategy for หารายได้เสริม you to win big at casino online. 메리트 카지노 고객센터 We're always going to help you out with your favorite Baccarat strategy for you